Pencemaran Tanah



Dikatakan pencemaran tanah karena arti dari Pencemaran tanah adalah keadaan dimana tanah itu telah rusak dalam konteks tidak subur lagi yang disebabkan oleh limbah-limbah tertentu yang dapat merugikan organisme-organisme disekitarnya. Pencemaran ini biasanya terjadi karena  kebocoran limbah cair,  faktor alam atau bahan kimia

Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah.

Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik), industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam dan kaleng.

Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.
A.                    Bahan apa yang dikatakan pencemar tanah?
Suatu bahan dikatakan pencemar  tanah jika bahan itu adalah bahan-bahan atau limbah organik dan anorganik yang merugikan organisme didalam tanah. Sebagai contohnya:
  1. Bahan-bahan anorganik yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri pengurai, seperti sampah plastik.
  2. Limbah cair seperti deterjen, jika meresap ke dalam tanah akan merusak kandungan air tanah dan membunuh bakteri pengurai
  3. Limbah industri, seperti sisa pengolahan kertas, ikan, dan daging.
  4. Limbah cair yang dihasilkan oleh industri pelapis logam, seperti arsen, timbal. Setiap industri seharusnya mempunyai pengolah limbah untuk memproses limbah sebelum dibuang kelaut.
  5. Limbah pertanian, seperti sisa pemakaian pupuk urea dan penggunaan pestisida pemberantas hama, misalnya DDT. Agar tanah tidak tercemar oleh limbah urea, seharusnya petanui membatasi penggunaan pupuk ini.

B.                        Fakta konkret dari pencemaran tanah


Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.
Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan tidak sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut.

Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan di Tanah Air tidak bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai dampak positif bagi masyarakat luas, seperti pembangunan industri dan pertambangan telah menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk di sekitarnya. Namun keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak negatif yang merugikan masyarakat dan lingkungan.
Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi, terutama pertambangan yang dilakukan secara terbuka meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi. Untuk memperoleh bijih tambang, permukaan tanah dikupas dan digali dengan menggunakan alat-alat berat. Para pengelola pertambangan meninggalkan areal bekas tambang begitu saja tanpa melakukan upaya rehabilitasi atau reklamasi.


C.                       PEMBAHASAN
 Gambaran dari Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
a.     Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran Tanah
Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya:
1.     Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Hal ini sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.

2.     Pada Ekosistem

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
b.    Penanganan yang Harus Dilakukan
Ada beberapa langkah penangan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah. Diantaranya:
1.     Remidiasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
2.     Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
E. Kesimpulan
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana tanah itu telah rusak dalam konteks tidak subur lagi yang disebabkan oleh limbah-limbah tertentu yang dapat merugikan organisme-organisme disekitarnya. Pencemaran tanah itu disebabkan oleh limbah, manusia, faktor alam atau bahan kimia.
Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya dengan remediasi dan bioremidiasi.

Daftar Pustaka
wordpress.com. 2007. "Makalah Pencemaran Tanah". Diunduh pada http://lasonearth.wordpress.com/makalah/makalah-pencemaran-tanah/23 September 2012
Soekarto. S. T. 1985. Penelitian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Bhatara Karya Aksara, Jakarta
Wikipedia.com. 2007. "Pencemaran Tanah ". http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaran_tanah, 26 Desember 2007

Sel


Bicara soal SEL mungkin tidak asing lagi di pelajaran biologi. Dalam entri barui gue ini akan membahas  beberapa hal yang gue inget soal sel.

Dimulai dari pengertian sel ;
 Sel adalah unit struktual dan fungsional yang terkecil pada mahkluk hidup.
 Sel adalah materi hereditas yang menentukan keturunan berikutnya.
Maksud dari unit- unit diatas adalah
Unit struktual = Sel adalah penyusun yang mendasar dari mahkluk hidup
Unit fungsional = Sel pada mahkluk hidup memiliki fungsi tertentu untuk metabolisme
Meteri hereditas = Sel menggandung materi pewarisan sifat yaitu DNA

Sel tersusun atas tiga bagian yaitu;
  1. Nukleus
     Nukleus  terdiri dari : Nukleous (anak inti), membran inti, dan
    Nlukleus berfungsi sebagai
    a. Sebagai pembawa informasi genetik (DNA)
    b. Mentranskripsi RNA dan mengedarkannya ke sitoplasma
    c. Pembelahan sel
    d. Regenerasi / Replikasi DNA
    e. Pengatur kegiatan / Metabolisme sel
  2. Membran Sel
    Membran sel terdiri dari protein dan fosfolipid
    Protein di dalam membran sel  terbagi  menjadi dua ,yaitu
    1. Protein eksterinstik adalah protein yang terdapat di luar dan dalam sitoplasma. Protein ini bersifat hidrofilik.
    2. Protein intrinstik adalah protein yang terdapat di dalam daerah lipid. Protein yang satu ini bersifat hidrofolik.
    Membran sel memiliki tiga sifat, yaitu
    1. Semi permiabel maksudnya dapat dilalui air dan gas yang larut didalamnya.
    2. Selektif permiabel maksudnya dapat dilalui oleh ion-ion.
    3. Dialisis artinya  mampu memisahkan molekul yang berukuran kecil.
    Fungsi dari membran sel adalah
    a. Sebagai pelindng dan pemberi bentuk sel
    b. sebagai reseptor
    c. Tempat keluar dan masuknya ion -ion
    d. Tempat terjadinya reaksi kimia
  3. Sitoplasma
    Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagaiorganel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel.
    Walaupun semua sel memiliki sitoplasma, setiap jaringan maupun spesies memiliki ciri-ciri yang jauh berbeda antara satu dengan yang lain.
    Di dalam sitoplasma terdapat oraganel-organel sel berikut ini:
    • Mitokondria, berfungsi dalam proses oksidasi dan mualisasi.
    • Plastida, di dalamnya terkandung klorofil, berfungsi dalam fotosintesis.
    • Vakuola, berfungsi menyimpan zat makanan.
    • Ribosom, sebagai tempat berlagsungnya sintesis protein.
    • Retikulum endoplasma, dibedakan menjadi dua :
      • Retikulum Endoplasma Kasar, sebagai tempat melekatnya ribosom.
      • Retikulum Endoplasma Halus.
    • Badan Golgi, berfungsi secara aktif dalam sekresi dan sintesis polisakarida.
    • Lisosom, berperan dalam proses matinya sel-sel.


      Daftar Pustaka
wikipedia.com. 2012. "Sitoplasma". Diunduh pada http://id.wikipedia.org/wiki/Sitoplasma, 24 september 2012,
        pukul 21.21 WIB